
Di kesempatan kali ini, hal-hal yang akan saya tulis berkisar pada setting dalam pemasangan senar, neck, tinggi rendahnya posisi senar, pick up, maju mundurnya penopang senar di bridge, pergantian fret, perpindahan dari bass passive ke active atau sebaliknya, dan beberapa tips lainnya.
Tapi sebelumnya saya ingin mengingatkan bahwa ini semua bukan satu-satunya cara men-setting bass, dalam artian hal ini tidak baku. Ini semua saya tulis, berdasarkan pengalaman saya dan beberapa teman sesama pemain bass.
OK, kita mulai ‘kasus’ pertama…
1. Pemasangan Senar (4,5,atau 6 string)
Ada hal-hal yang perlu di perhatikan pada saat kita memasang senar pada bass (baik senar baru maupun lama). Mungkin bila dilihat dari sisi pengaruhnya, pemasangan senar ini hanya memiliki pengaruh sedikit saja terhadap sound. Pengaruh utamanya lebih kepada ketahanan senar (awet tidaknya), dan arah getaran senar.
Sepintas mungkin terlihat memasang senar itu mudah, akan tetapi ternyata ada hal-hal yang mungkin kita lewatkan. Begini, senar bass dibuat dari logam seperti nickel, stainless steel, atau steel (baja). Dengan komposisi, pada bagian luarnya adalah senar yang melilit pada senar di dalamya (ada 2 senar). Dan memiliki tipe lilitan yang berbeda-beda pola baik bentuk ataupun bahan besinya. Dan ini yang menjadikan tiap produk punya suara masing-masing yang khas.
Misalkan saja, ada senar yang khusus untuk bass fretless (lilitannya rata/flat), ada yang khusus untuk bass akustik, ada yang khusus untuk contra bass /up right, dan untuk bass electric yang fretted (ada fret-nya). Yang untuk bass fretted saja karakter sound-nya bisa banyak pilihan.
Nah, supaya hasilnya maksimal, maka pemasangannya begini…pada saat memasang kita mulai dulu dari head bass, atau tunner ( untuk memutar senar ).Kemudian kita lilitkan senarnya (setelah senar yang tanpa ada lilitannya kita potong) kira-kira 4 atau 5 putaran/lilitan sambil ujung satunya (sebelah kanan/bridge) kita pegang terlebih dahulu.
Jadi jangan langsung di masukkan ke bridge, sementara itu ujung kanan tetap kita pegang dan sedikit di tarik sambil kita memutar tunner (winder).
Pada saat memutar senar, tangan kanan yang memegang ujung satunya jangan terlalu kencang memegangnya, biarkan cincin kecil di ujung senar kanan ikut perputaran ujung yang di tuner, tetapi senar tetap di tarik supaya tegang.
Setelah cincin kecil dekat atau berada di atas penopang senar di bridge, baru kemudian cincin kecil kita masukkan ke bridge. Dan tangan kiri yang memutar senar jangan pernah berhenti sampai senar tegang pada saat cincin kecil sudah di bridge (kalau memutar senarnya memakai alat bantu yaitu string winder lebih bagus lagi). Cara ini adalah untuk menghindari posisi senar agar tidak melintir pada saat senar sudah sepenuhnya tegang. Karena jika posisi senar melintir, ini yang sering menyebabkan senar gampang putus dan getaran senar jadi tidak teratur. Dan kalau kita amati lebih teliti, maka masing-masing senar (1, 2, 3, 4) sustain-nya jadi berbeda dengan ketajaman tone yang berbeda pula.
Ada hal-hal yang perlu di perhatikan pada saat kita memasang senar pada bass (baik senar baru maupun lama). Mungkin bila dilihat dari sisi pengaruhnya, pemasangan senar ini hanya memiliki pengaruh sedikit saja terhadap sound. Pengaruh utamanya lebih kepada ketahanan senar (awet tidaknya), dan arah getaran senar.
Sepintas mungkin terlihat memasang senar itu mudah, akan tetapi ternyata ada hal-hal yang mungkin kita lewatkan. Begini, senar bass dibuat dari logam seperti nickel, stainless steel, atau steel (baja). Dengan komposisi, pada bagian luarnya adalah senar yang melilit pada senar di dalamya (ada 2 senar). Dan memiliki tipe lilitan yang berbeda-beda pola baik bentuk ataupun bahan besinya. Dan ini yang menjadikan tiap produk punya suara masing-masing yang khas.
Misalkan saja, ada senar yang khusus untuk bass fretless (lilitannya rata/flat), ada yang khusus untuk bass akustik, ada yang khusus untuk contra bass /up right, dan untuk bass electric yang fretted (ada fret-nya). Yang untuk bass fretted saja karakter sound-nya bisa banyak pilihan.
Nah, supaya hasilnya maksimal, maka pemasangannya begini…pada saat memasang kita mulai dulu dari head bass, atau tunner ( untuk memutar senar ).Kemudian kita lilitkan senarnya (setelah senar yang tanpa ada lilitannya kita potong) kira-kira 4 atau 5 putaran/lilitan sambil ujung satunya (sebelah kanan/bridge) kita pegang terlebih dahulu.
Jadi jangan langsung di masukkan ke bridge, sementara itu ujung kanan tetap kita pegang dan sedikit di tarik sambil kita memutar tunner (winder).
Pada saat memutar senar, tangan kanan yang memegang ujung satunya jangan terlalu kencang memegangnya, biarkan cincin kecil di ujung senar kanan ikut perputaran ujung yang di tuner, tetapi senar tetap di tarik supaya tegang.
Setelah cincin kecil dekat atau berada di atas penopang senar di bridge, baru kemudian cincin kecil kita masukkan ke bridge. Dan tangan kiri yang memutar senar jangan pernah berhenti sampai senar tegang pada saat cincin kecil sudah di bridge (kalau memutar senarnya memakai alat bantu yaitu string winder lebih bagus lagi). Cara ini adalah untuk menghindari posisi senar agar tidak melintir pada saat senar sudah sepenuhnya tegang. Karena jika posisi senar melintir, ini yang sering menyebabkan senar gampang putus dan getaran senar jadi tidak teratur. Dan kalau kita amati lebih teliti, maka masing-masing senar (1, 2, 3, 4) sustain-nya jadi berbeda dengan ketajaman tone yang berbeda pula.